Berita TerkiniKabar DaerahLampungTulang Bawang

Biadab! Kepala Puskesmas Banjar Baru Berulang Kali Coba Perkosa Pegawainya

TULANGBAWANG, dailylampung.com – Biadab, kalimat itulah yang pantas di sematkan kepada YSK oknum Kepala Puskesmas di Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang. Pasalnya, dirinya diduga tega hendak memperkosa Ibu muda yang tak lain adalah pegawainya sendiri yang tinggal seorang diri karena suami bekerja diluar kota.

Perlakuan tak senonoh itu dibongkar ZA selaku korban lantaran sudah tidak tahan dengan perlakuan atasannya tersebut.
ZA menceritakan kejadian tersebut kepada salah satu rekan kerjanya. Selanjutnya dia juga meminta dihubungkan dengan rekan media yang dapat membantunya agar tidak jadi objek ‘mainan’ YSK.

Singkatnya, kepada salah satu Jurnalis Investasi di salah satu media nasional, yang juga sudah seperti kerabat dengannya. ZA mengaku bahwa dirinya berulang kali dilakukan pelecehan saat kantor Puskesmas atau asrama dalam keadaan sepi pada pagi hari.

Kepada AAS jurnalis yang sudah seperti kerabat dengannya, mengaku telah berulang kali mengalami pelecehan dan menghindari upaya perkosaan yang dilakukan oleh atasan. Perempuan perantauan ini pun mengaku sangat ketakutan, jijik dan trauma mengingat beberapa kali peristiwa yang sudah terjadi.

Teranyar, ZA mengaku telah dicium paksa oleh YSK dibagian ubun-ubun kepala. ZA sendiri mengaku takut dan tidak berdaya kala itu karena dirinya hanya sendiri saat itu, bahkan akibat kejadian tersebut ZA mengaku trauma.

” Waktu itu saya dicium paksa bagian ubun-ubun saya, tetapi saya terus berusaha menghindari tapi ya. Jijik sama trauma saya Ahi kalau ngingetin semuanya,”kata AAS menirukan pengakuan ZA saat menghubunginya.

Mendapati pengakuan tersebut, AAS kemudian langsung menghubungi istri terduga pelaku pelaku, istri YSK sendiri saat itu meminta masalah tersebut jangan diperpanjang. Dirinya meminta kasus suaminya agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun, berjalannya waktu. Sang istri YSK tersebut memutus komunikasi kepada AAS selaku pihak yang telah dipercayakan untuk menyelesaikan permasalah antara atasan yang diduga menyalahgunakan wewenang terhadap bawahannya tersebut.

Hal lebih mengganjal lainnya, ZA yang sebelumnya selalu berkeluh kesah dan mengaku tertekan serta tak nyaman juga selalu meminta agar diberikan pelajaran (dilaporkan,red) kepada YSK.

Belakangan pun berubah arah, dirinya meminta namanya tidak disangkut pautkan. Bahkan dirinya juga meminta kasus tersebut tidak diperpanjang karena sudah berlalu, dirinya mengaku akan lebih hati-hati dan jaga diri.

Berbagai kejanggalan pun nampak terlihat, kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan yang diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, Ari Sandi. Keesokan harinya YSK dipanggil untuk dipertanyakan.

Dihadapan Kepala Dinas Kesehatan Fatoni dan Sekretaris, YSK membantah tidak melakukan pelecehan, dirinya mengaku hanya sekedar numpang singgah di asrama perempuan milik ZA untuk sekadar istirahat, dirinya pun mengklaim hanya bersandar didinding kamar ZA.

Tidak adanya itikad baik YSK atas perbuatannya, kasus tersebut direncanakan akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. AAS berharap penyidik yang lebih cakap dan profesional mampu membongkar kasus yang terkesan ditutup-tutupi tersebut.

“Adanya kasus ini di Tulangbawang, menunjukkan Tulangbawang belum termasuk Kabupaten/Kota yang aman bagi perempuan. Ini juga tentunya bertolak belakang dengan nawacita Pemerintah Pusat, mengenai revolusi mental dan ASN BerAKHLAK,”cetus AAS.

Dalam kesempatan AAS meminta Pj Bupati Tulangbawang, Drs. Qudratul Ikhwan agar mengevaluasi menyeluruh pimpinan Puskesmas di Tulangbawang, termasuk para pimpinan di Dinas Kesehatan agar dapat ditunjuk pejabat yang mumpuni dalam segi pelayanan serta pembinaan. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button